AGAR PUASA TAK HANYA "LAPAR DAN DAHAGA"
Bismillah ...
Segala puji bagi Allah Ta'ala yang sudah menunjukan kepada kita jalan hidup berupa agama Islam. Allah tetapkan perkara-perkara yang akan membuahkan kemanfaatan bagi hamba dengan perintah-perintahnya dan Allah melarang perkara-perkara yang hanya menghasilkan kemudhorotan untuk hamba-Nya. Semuanya merupakan bentuk rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya, agar kita sebagai hamba-Nya dapat selamat di dunia dan di akhirat.
Diantara syariat yang Allah wajibkan bagi hamba-Nya adalah berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa merupakan salah satu ibadah yang agung yang Allah abadikan perintahnya dalam Al-Qur'an. Allah menjanjikan pahala yang besar dan predikat "orang yang bertaqwa" bagi siapa yang mau berpuasa. Akan tetapi, pahala puasa yang diterima setiap hamba berbeda-beda. Ada yang Allah beri pahala sempurna dan tiada batas, sebaliknya banyak orang diantara kita yang puasanya sia-sia dan bahkan tidak mendapat pahala, hanya berujung lapar dan haus saja.
Lalu bagaimana langkah kita agar mencapai tingkatan puasa yang sempurna ?
Hal apakah yang harus kita perhatikan ketika berpuasa?
Sebaik-baik contoh puasa, puasa Nabi Muhammad SAW
Untuk melihat cerminan puasa yang terbaik, hendaknya kita melihat bagaimanakah cara Nabi Muhammad SAW berpuasa. Beliau sudah memberi contoh bagaimanakah cara kita untuk memulai dan mengakhiri puasa dengan baik, cara mengisi waktu selama berpuasa, hal hal apa yang sebaiknya dikerjakan dan yang harus dijauhi, serta berbagai perkara lainnya.
Hakikat berpuasa bukanlah hanya menahan lapar dan haus saja, tapi bagaimana kita berpuasa sebegaimana puasa Nabi Muhammad SAW dengan benar-benar mengikuti cara Beliau berpuasa dan cara Beliau mengisi waktu selama berpuasa agar puasa kita dapat lebih bermakna dan berkah. Lalu apasaja hal-hal yang perlu kita perhatikan agar puasa kita tak hanya lapar dan dahaga?
Hakikat berpuasa bukanlah hanya menahan lapar dan haus saja, tapi bagaimana kita berpuasa sebegaimana puasa Nabi Muhammad SAW dengan benar-benar mengikuti cara Beliau berpuasa dan cara Beliau mengisi waktu selama berpuasa agar puasa kita dapat lebih bermakna dan berkah. Lalu apasaja hal-hal yang perlu kita perhatikan agar puasa kita tak hanya lapar dan dahaga?
- IKHLAS KEPADA ALLAH
Hal yang terpenting dalam melakukan segala amalan adalah ikhlas, bukan karena kita ingin dipuji orang lain atau bahkan dengan alasan yang lain yang selain ikhlas kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu." (Mutafaqun 'Alaihi).
Lalu untuk meraih ganjaran puasa yang sempurna, kita harus senantisa mengiringi puasa kita dengan niat yang ikhlas dalam hati bukan karena formalitas, mengikuti kebiasaaan teman-teman atau hanya untuk orientasi kesehatan dan tujuan duniawi lainnya.
2. JAGA LISAN DAN JAUHI DUSTA
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan kata-kata kotor. Jika ada orang yang mencelamu atau berbuat buruk kepadamu, katakanlah : Aku sedang berpuasa." (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Oleh karena itu hendaklah kita sebagai orang yang sedang berpuasa untuk dapat menahan diri dan tidak membalas keburukan yang ditujukan pada kita. Seorang yang berpuasa hendaklah berkata santun dan meninggalkan segala bentuk ucapan kotor dan buruk.
3. PERBANYAK TILAWAH, DZIKIR dan KETAATAN LAINNYA
Bulan ramadhan merupakan bulan panen, karena segala bentuk amalan yang diridhoi Allah akan dilipat gandankan pahalanya. Maka dari itu hendaknya kita harus memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini karena hal yang demikian hanya terdapat dalam bulan ramadhan.
Rasulullah SAW ketika berpuasa Beliau memperbanyak tilawah, sholat sunnah, dzikir, sedekah dan i'tikaf. Begitu juga khususnya ibadah sholat wajib. Betapa banyak orang yang bersemangat berpuasa namun justru meninggalkan sholat wajib. Sikap seperti ini sangatlah keliru karena sholat yang 5 waktu itu juga merupakan kewajiban kita untuk tetap menjalaninya.
4. SEMPATKAN MAKAN SAHUR
Sahur merupakan sunnah yang dilakukan ketika akan mengawali puasa. Waktu sahur adalah waktu yang berkah, Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya makan sahur meskipun hanya dengan seteguk air, Beliau bersabda : "Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (HR Ahmad).
Secara khusus, sunnah makan sahur adalah di penghujung waktunya atau menjelang adzan subuh, sehingga batasan makan sahur bukanlah masuknya waktu imsak seperti kebisaan di tempat kita. Justru jarak 15-20 menit menjelang adzan subuh adalah waktu yang disunnahkan untuk makan sahur, sebagaimana dalan sebuah riwayat dari sahabat Anas, dari Zaid bin Tsabit, "Kami pernah makan sahur bersama Nabi Muhammad SAW, kemudian kamipun berdiri untuk melakukan sholat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, "Berapa lama jarak antara adzan shubuh dan sahur kalian?" Zaid menjawab "Sekitar membaca 50 ayat"." (HR. Bukhori dan Muslim). Membaca 50 ayat dengan tempo sedang dapat ditaksir sekitar 15-20 menit.
5. MENYEGERAKAN BERBUKA dan JANGAN DITUNDA-TUNDA
Kemudian disunnahkan di penghujung hari untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya telah tiba. Bahlan Rasulllah SAW mengaitkan kebaikan kebaikan ummat ini dengan bersegera berbuka. Beliau bersabda, "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim). Sehingga menunda-nunda berbuka puasa adalah suatu bentuk keburukan yang semestinya dijauhi.
Beliau biasa berbuka puasa sebelum menunaikan sholat maghrib dan tidak menunggu hingga selesainya waktu sholat. Selain itu beliau mengajarkan untuk berbuka dengan kurma basah, jika tidak ada maka dengan kurma kering dan jika tidak ada maka dengan air putih. Anas bin Malik menggambarkan hal ini, "Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan kurma basah sebelum menunaikan sholat. Jika tidak ada, maka beliau berbuka dengan kurma kering dan jika tidak ada maka beliau berbuka dengan seteguk air." (HR. Abu Dawud).
Seperti itulah hal-hal yang perlu kita perhatikan dan kita lakukan agar puasa kita dapat lebih bermakna dan lebih dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan puasa kita diselamatkan oleh Allah SWT dari segala bentuk perkara-perkara yang dapat memakruhkan atau bahkan membatalkan puasa kita. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca blog saya dan terimakasih kepada pihak buletin At-Tauhid yang telah memberi konteks serta isi dari halaman ini.